Koperasi Merah Putih Siap Diluncurkan Oktober 2025, Perbankan Harus Berikan Dukungan Nyata
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron di sela-sela agenda Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Senin (23/6/2025). Foto : Saum/Andri
PARLEMENTARIA, Palembang - Program Koperasi Desa Merah Putih dijadwalkan meluncur secara nasional pada Oktober 2025 mendatang. Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mengapresiasi kesiapan pendirian koperasi di seluruh desa di Sumatera Selatan, namun mengingatkan tantangan utama bukan sekadar mendirikan, melainkan menggerakkan koperasi agar mampu menjadi motor ekonomi desa.
“Kalau hanya mendirikan koperasi itu gampang, tinggal kumpul sembilan orang, hadap notaris, selesai. Tapi yang sulit itu bagaimana koperasi ini benar-benar bergerak dan punya usaha yang bisa menopang ekonomi desanya,” ujar Herman kepada Parlementaria di sela-sela agenda Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Senin (23/6/2025).
Secara tegas, ia menyatakan koperasi tidak boleh sekadar menjadi formalitas administratif. Maka dari itu, dirinya menekankan pentingnya peran aktif perbankan, khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), untuk mendukung koperasi melalui pembiayaan yang tepat sasaran dan berbasis kebutuhan sektor riil.
“Perbankan jangan hanya pasif memberikan modal lalu ambil untung. Harus aktif juga ikut mendorong agar koperasi ini bisa menjalankan usaha yang nyata, yang berdampak langsung pada masyarakat,” tegasnya.
Komisi VI DPR RI, lanjut Herman, akan terus mengawal pelaksanaan program ini agar sesuai dengan tujuan awalnya, yaitu memperkuat ekonomi rakyat berbasis desa, memperluas akses pembiayaan, dan menciptakan ekosistem usaha mikro yang mandiri dan berdaya saing.
“Ini momentum penting. Kalau koperasi bisa hidup dan kuat di desa, maka kemandirian ekonomi nasional akan punya fondasi yang lebih kokoh,” pungkas Politisi Fraksi Partai Demokrat itu.
Menambahkan, dalam konteks di Sumatera Selatan, Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Cik Ujang mengungkapkan bahwa koperasi telah terbentuk 100 persen di seluruh desa. Walaupun begitu, ia mengingatkan pemerintah pusat agar tidak hanya memberi janji tanpa realisasi.
“Jangan sampai koperasi ini merasa hanya diberi harapan. Sudah berdiri tapi tidak digerakkan, akhirnya kecewa. Ini harus jadi perhatian agar program Koperasi Merah Putih benar-benar terlaksana dan dirasakan manfaatnya,” tandasnya. (um/rdn)